Training Needs Analysis (TNA) Course
Incoming
Apakah perusahaan anda mengalami hal berikut?
Loss of Customer Loyalty
Negative Word of Mouth
Decreased Revenue
High Customer Churn Rates
Damage to Brand Reputation
Increased Customer Acquisition Costs
Lower Employee Morale
Negative Online Reviews and Ratings
Sales Down
High Debt Levels
Decrease in Product or Service Quality
Non-Transparent Management
Rp. 40.000.000 Juta
Grup Kecil (Maksimal 4 Peserta)
Rp. 60.000.000 Juta
Grup Besar (Maksimal 10 Peserta)
Topic Training :
Siapa saja yang mengikuti pelatihan ini?
- Pekerja pemula di sektor layanan
- Fresh graduate yang akan berkarir dibidang layanan
- Seluruh anggota organisasi
- Customer Experience Professional For Staff
- Sales officer
- Marketing officer
Gambaran Umum Program
Pelatihan seringkali dianggap sebagai pengeluaran yang mahal oleh sebagian besar perusahaan karena tidak ada gambaran yang jelas mengenai mengapa pelatihan diperlukan, siapa yang perlu dilatih, apa yang perlu ditangani melalui pelatihan, keterampilan apa yang perlu dikembangkan, dan bagaimana keberhasilan pelatihan akan diukur.
Jika tidak dilakukan dengan benar, gambaran yang belum jelas tersebut dapat menghambat keberhasilan intervensi sehingga menyebabkan kemunduran dan ketidakpercayaan terhadap efisiensi pembelajaran dan pengembangan dalam mendorong perubahan.
Di sisi lain, perusahaan yang sukses mendefinisikan dengan jelas kondisi yang diinginkan (seperti apa tujuan yang ingin dicapai), kemudian menilai kondisi saat ini dalam hal kemampuan, yaitu Pengetahuan, Keterampilan dan Kemampuan ( Knowledge, Skills and Abilities – KSA) dan kemudian melihat kesenjangannya dan sampai pada kebutuhan untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan melakukan pendekatan yang tepat, salah satunya adalah pelatihan.
Pendekatan yang berpusat pada proses untuk memastikan bahwa pelatihan bukanlah aktivitas berbentuk kotak centang atau keinginan seseorang dalam manajemen, tetapi merupakan langkah yang diperhitungkan untuk membantu perusahaan menavigasi dan mencapai kondisi yang diinginkan dengan lebih cepat dan efektif.
Pelatihan Jakarta International Customer Service Institute (JICSI) akan memberdayakan para peserta dalam memahami pentingnya analisis kebutuhan pelatihan yang tepat, cara melakukan analisis kebutuhan pelatihan untuk hasil yang diharapkan, pertanyaan-pertanyaan yang harus diajukan saat tiba pada kebutuhan pelatihan, panduan/ format yang harus digunakan, siapa saja yang harus dilibatkan dalam pelaksanaan TNA, laporan dan penggunaan TNA untuk menyusun program pelatihan yang tepat agar memberikan dampak yang maksimal.
- Mampu untuk memahami pengertian dari keseluruhan siklus pelatihan
- Mampu untuk memahami pengertian Analisis Kebutuhan Pelatihan
- Mampu untuk menentukan pentingnya Analisis Kebutuhan Pelatihan
- Mampu untuk mendefinisikan dengan jelas faktor-faktor yang penting untuk melakukan analisis kebutuhan pelatihan
- Mampu untuk mendefinisikan kompetensi dan menjelaskan Pengetahuan, Keterampilan dan Kemampuan ( Knowledge, Skills and Abilities – KSA)
- Mampu untuk memahami berbagai perspektif Pelatihan dan pengembangan
- Mampu untuk memaparkan langkah-langkah yang terlibat dalam proses Analisis Kebutuhan Pelatihan
- Mampu untuk menetapkan komponen-komponen dari laporan analisis kebutuhan pelatihan
- Mampu untuk memastikan pentingnya gaya belajar saat melakukan Analisis Kebutuhan Pelatihan
- Mampu untuk menjelaskan faktor-faktor yang penting dalam desain dan strategi penyampaian dari setiap intervensI
Jakarta International Customer Service Institute (JICSI) telah merancang program pelatihan tentang Training Need Analysis Course untuk para individu di level junior, menengah dan senior.
Pelatihan ini merupakan sesi yang sangat kolaboratif karena para peserta dari berbagai budaya berkontribusi dalam program pelatihan ini dan berbagi pengalaman dan tantangan di kantor masing-masing.
Modul yang disesuaikan dapat diatur untuk kebutuhan pembelajaran spesifik perusahaan, bahkan pemangku kepentingan eksternal dapat dilibatkan untuk memberikan umpan balik dan improvisasi. Program ini melibatkan diskusi kelompok, studi kasus, dan role-play.
- Mampu untuk menetapkan kompetensi yang akan dikembangkan saat melakukan analisis kebutuhan pelatihan
- Mampu untuk mengatasi kesenjangan keterampilan yang menjadi penghalang dalam kesuksesan perusahaan
- Mampu untuk menetapkan pernyataan masalah yang jelas dan indikator yang dapat diatasi
- Mampu untuk mendapatkan dukungan dari peserta didik dengan cara melibatkan dan melakukan investigasi bersama para peserta
- Mampu untuk melibatkan berbagai pihak untuk mendapatkan perspektif yang luas agar dapat memberikan dampak yang tepat
- Mampu untuk mengajukan pertanyaan yang relevan untuk mengumpulkan informasi yang dapat membantu menjembatani kesenjangan
- Mampu untuk menggunakan kerangka kerja berbasis kompetensi dan pendekatan formal untuk pelatihan
- Mampu untuk mengelola biaya menjadi investasi dengan menjembatani kesenjangan keterampilan
- Mampu untuk menggunakan pendekatan ilmiah dan tahan gagal untuk merencanakan pelatihan seputar tantangan dan masalah yang telah terbukti
- Mampu untuk mengembangkan laporan TNA yang dapat membantu mengembangkan dan mengimplementasikan pelatihan yang sukses, dan membantu mengukur efektivitas pasca implementasi
- Mampu untuk melakukan TNA sebagai prosedur reaktif terhadap umpan balik klien, kesenjangan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan, atau secara proaktif sebagai respons terhadap lingkungan ekonomi yang terus berubah
- Mampu untuk mengukur antusiasme tim terhadap pembelajaran, membangun antusiasme dengan melibatkan aktivitas sesuai gaya dan preferensi pembelajaran
- Mampu untuk memvalidasi setiap kebutuhan pelatihan yang muncul dengan TNA yang terstruktur
- Mampu untuk mempelajari dan menjelaskan makna dan pentingnya Analisis Kebutuhan Pelatihan
- Mampu untuk mendefinisikan faktor-faktor yang penting untuk melakukan TNA yang sukses agar efektif
- Mampu untuk menentukan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan sukses
- Mampu untuk menyelidiki dan menjelaskan gejala-gejala dan pengamatan yang mengarah pada kebutuhan akan TNA
- Mampu untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan (internal dan eksternal) untuk mendapatkan wawasan tentang kesenjangan kinerja
- Mampu untuk mengembangkan template, kuesioner untuk TNA yang formal dan obyektif
- Mampu untuk melakukan TNA untuk secara konsisten membangun program yang membantu mencapai tujuan bisnis
- Mampu untuk menantang dan melawan pemangku kepentingan yang meminta pelatihan tanpa mendefinisikan pernyataan masalah, membantu mendefinisikan pernyataan masalah dan kemudian melakukan TNA
- Mampu untuk membangun kemitraan dengan para ahli di bidangnya untuk mencari solusi atas masalah/keterampilan atau kesenjangan kinerja yang teridentifikasi
- Membangun dan mengikuti pendekatan langkah demi langkah untuk melakukan TNA
- Mampu untuk mendefinisikan komponen-komponen laporan TNA yang obyektif dan membuat laporan tersebut untuk kesuksesan perusahaan
- Mampu untuk menghemat biaya dengan berinvestasi hanya pada pelatihan yang tepat yang dapat mengatasi kesenjangan keterampilan
- Modul 1 : What is Training Needs Analysis
- Modul 2 : Why Training Need Analysis
- Modul 3 : Elements of Training Need Analysis Process
- Modul 4 : Factors to consider while conducting a TNA
- Modul 5 : Steps in TNA Process
- Modul 6 : Tools and Techniques for TNA
- Modul 7 : Key stakeholders to be involved
- Modul 8 : Factors for content design and delivery in TNA
- Modul 9 : Consequences of not performing appropriate TNA