Jakarta International Customer Service Institute (JICSI)

Pentingnya Memberikan rasa aman pada pasien untuk menumbuhkan patient experience (PX) yang positive

Oleh Rudyanto HP Manullang Ph.D.,M.P.H

Setiap manusia dalam kehidupan sehari hari tentunya membutuhkan rasa aman, Dengan rasa aman tentu akan mempengaruhi pikiran kita terutama dalam menangani kecemasan dan berbagai penyakit lainnya.
Menurut Abraham Maslow dalam teori Hierarki Kebutuhan (Maslow’s Hierarchy of Needs), rasa aman (safety needs) berada pada tingkat kedua setelah kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur). Apabila kebutuhan tersebut terpenuhi makan pada umumnya manusia akan mendapatkan rasa aman dalam kehidupan mereka. Demikian juga hal nya dengan para pasien yang ada di rumah sakit, salah satu cara yang dapat meningkatkan hubungan yang positive dengan pasien di rumah sakit adalah dengan cara menimbulkan atau memberikan perasaan aman terhadap pasien rawat nginap. Ada beberapa rasa aman yang dapat diberikan oleh paramedis kepada pasien baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung seperti Keamanan Fisik kepada pasien, keamanan Fisik seperti Perlindungan dari bahaya, kecelakaan, penyakit, atau ancaman fisik lainnya. Hal ini dapat kita lihat dalam lingkungan rumah sakit: lingkungan steril, melalui prosedur medis yang aman dan dapat di rasakan oleh pasien secara langsung. Selain itu memberikan Keamanan Lingkungan seperti ruang rawat tinggal yang stabil, lingkungan kerja paramedis yang aman, dan fasilitas yang pendukung lainnya.
Pasien juga mencari Keamanan terhadap Kesehatan mereka seperti akses terhadap perawatan kesehatan yang baik, bebas dari ancaman penyakit menular. Keinginan keinginan pasien ini tentunya harus menjadi pusat perhatian para management rumah sakit, karena melalui pemberian rasa aman pada pasien akan dapat menimbulkan patient Experience (PX) yang positive pada rumah sakit. Berikut ini beberapa manfaat PX bagi Rumah Sakit

  1. Meningkatkan Kepuasan & Loyalitas Pasien ; Meningkatkan Kepuasan & Loyalitas Pasien melalui Patient Experience (PX) Kepuasan pasien terjadi ketika pelayanan yang diterima sesuai atau melebihi harapan. Sementara itu, loyalitas pasien terbentuk jika pasien tidak hanya puas, tetapi juga memiliki ikatan emosional dengan rumah sakit sehingga mereka Kembali menggunakan layanan di masa depan (repeat visit)  dan Merekomendasikan rumah sakit kepada orang lain (positive word of mouth).
  2. Membangun Reputasi & Citra Positif: Membangun Reputasi & Citra Positif melalui Patient Experience (PX). Reputasi rumah sakit adalah persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan, tenaga medis, dan pengalaman pasien. PX yang unggul menjadi faktor utama dalam membentuk citra suatu rumah sakit. Perlu untuk kita pahami bersama bahwa Rumah sakit dengan PX unggul dikenal lebih baik di masyarakat dan menghasilkan reputasi positif memperkuat posisi kompetitif di tengah persaingan industri kesehatan.
  3. Meningkatkan Kepercayaan terhadap Tenaga Medis: Kepercayaan pasien adalah merupakan fondasi dalam hubungan dokter–pasien. Ketika pasien percaya pada tenaga medis, maka pasien akan lebih tenang dan kooperatif selama perawatan berlangsung serta mengikuti saran medis dengan lebih baik dan memiliki kepuasan yang lebih tinggi terhadap layanan rumah sakit. Kepercayaan ini dapat di timbulkan melalui komunikasi empatik & keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan meningkatkan trust dan Kepercayaan ini akan berpengaruh pada keberhasilan perawatan.
  4. Mendukung Akreditasi & Standar Internasional: Kepercayaan pasient terhadap rumah sakit akan menukung Mendukung Akreditasi & Standar Internasional melalui Patient Experience (PX). Dan perlu untuk kita pahami bahwa Patient Experience (PX) adalah salah satu komponen penting yang digunakan oleh lembaga akreditasi, baik nasional maupun internasional, untuk menilai mutu rumah sakit. KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit – Indonesia) Dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS), PX masuk dalam elemen yang disebut dengan “Pelayanan Berfokus pada Pasien” (PBP). Aspek PX yang dinilai meliputi: hak pasien, komunikasi, keselamatan, serta keterlibatan pasien dan keluarga. Pada JCI (Joint Commission International – Global) PX menjadi bagian integral dari standar JCI, terutama pada Patient-Centered Care (PCC). Dimana Penilaian mencakup pengalaman pasien mulai dari masuk, perawatan, hingga pulang. Demikian halnya dengan ISO & Standar Lainnya. Beberapa standar mutu internasional juga menilai kepuasan pasien, complaint handling, serta continuous improvement berbasis feedback pasien.
  5. Pertumbuhan Bisnis & Keberlanjutan: PX yang unggul tidak hanya berdampak pada kepuasan pasien, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan bisnis rumah sakit dan memastikan keberlanjutan (sustainability) jangka panjang. Hal ini terjadi karena mereka memiliki Pasien loyal = pendapatan berkelanjutan dengan demikian biaya promosi lebih rendah karena rekomendasi datang dari pasien.
  6. Meningkatkan Kinerja SDM & Budaya Pelayanan: PX tidak hanya berdampak pada pasien, tetapi juga membentuk perilaku, motivasi, dan budaya kerja di rumah sakit.

Hal ini menggambarkan bahwa Patient Experience (PX) bukan hanya strategi untuk meningkatkan kepuasan pasien, tetapi juga alat transformasi internal rumah sakit. PX adalah driver perubahan budaya organisasi, dimana mengubah perilaku staf untuk meningkatkan motivasi untuk membangun budaya pelayanan unggul sehingga dapat memperkuat daya saing RS.
Nah teman teman sekalian kita telah melihat ada banyak sekali manfaat memberikan rasa aman pada PX yang positive dan PX yang positive ini adalah merupakan strategi yang handal bagi rumah sakit untuk memenangkan persaingan.

Salam sukses